Postingan

Hukum Memotong Rambut Bagi Wanita Menurut Pandangan Para Ulama

Gambar
  Hukum Memotong Rambut Bagi Wanita Menurut Pandangan Para Ulama Islam adalah agama yang mencintai keindahan dalam segala aspek. Bahkan, dalam urusan potong rambut saja, Allah SWT telah mengatur hukum dan ketentuannya dengan sangat jelas. Rambut menjadi mahkota kemuliaan bagi seseorang. Barangsiapa yang dikaruniai rambut oleh Allah Swt, maka diwajibkan untuk menjaganya. Bukan hanya aspek keindahannya saja, tapi juga soal kebersihannya. Menurut para ulama, wanita Muslimah dianjurkan untuk memelihara dan memanjangkan rambutnya. Haram baginya untuk mencukur atau memotong rambut kecuali karena sebab darurat. Sebagaimana diterangkan dalam hadist riwayat an-Nasa'i, beliau berkata "Rasulullah melarang wanita mencukur (memotong) rambutnya." Agar lebih memahami hal tersebut, berikut penjelasan lengkap tentang hukum memotong rambut bagi wanita dalam Islam yang bisa Anda simak. Hukum Memotong Rambut bagi Wanita Para ulama membedakan hukum memotong rambut bagi wanita menjadi beberapa

Resep Ibnu Abbas

Gambar
 1. Resep Ibnu Abbas Sahabat Rasulullah SAW yang satu ini tersohor dengan kepakarannya di bidang Alquran. Atas kemahirannya menguasai tafsir Alquran, dia dijuluki dengan gelar turjaman Alquran (penerjemah Alquran). Dia adalah, Ibnu Abbas Apakah doa yang kerap diucapkan Ibnu Abbas untuk menjaga kekuatan memorinya? Doa tersebut adalah : ‎اللهم ذكرني ما نسيت، واحفظ علي ماعلمت، وزدني علما “Allumma dzakkirni ma nasitu, wah fadz ‘alaiyya ma ‘alimtu, wa zidni ‘illma (Ya Allah ingatkanlah (perkara) yang aku lupa, jagalah apa yang aku pelajari untukku, dan tambahkan ilmu (baru) untukku.” konon ibnu abbas tak pernah melewatkan berdoa agar diberikan kekuatan hafalan.  Khusus terkait hafalan Alquran pun, Rasul pernah mengingatkan resistensi raibnya hafalan seseorang bila tidak sering di-muraja’ah (diulang-ulang). Rasul mengibaratkannya dengan pemilik unta. “Perumpaan penghafal Alquran itu seperti pemilik unta yang ditali. Bila dia telah pastikan unta terikat kuat, unta tidak akan kabur. Bila tak

Bedanya orang yang menggunakan akal (ilmu) dan okol (otot)

Gambar
Bedanya orang yang menggunakan akal (ilmu) dan okol (otot) Ketika berkeinginan untuk memindahkan singgasana kerajaan ratu Bilqis, Nabi Sulaiman mengadakan semacam sayembara mencari orang yang bisa memindahkan singgasana kerajaan sang ratu sebelum sampai ke kerajaan Nabi Sulaiman. قال يا أيها الملأ أيكم يأتيني بعرشها قبل أن يأتوني مسلمين؟. Jin Ifrit raja jin yang sangat sakti dan kuat berkata bahwa dirinya mampu mendatangkan singgasana ratu Bilqis yang berada di Saba' Yaman menuju ke Palestina dalam waktu sekitar empat jam (2.400 km).  قال عفريت من الجن أنا آتيك به قبل أن تقوم من مقامك وإني عليه لقوي أمين Jin Ifrit pun memberikan alasan bahwa ia adalah makhluk yang sangat kuat serta dapat dipercaya untuk menjalankan tugas tersebut. وإني عليه لقوي أمين Ashif bin Barkhoya orang manusia yang dianugerahi oleh ALLOH berupa ilmu dari kitab dengan berkah doa ismul a'dlom mampu mendatangkan singgasana ratu Bilqis hanya dengan waktu sekedipan mata melewati dasar bumi kemudian muncul di d

Keteladanan Kiai Maimoen Tentang Amplop Bisyaroh

Gambar
 Keteladanan Kiai Maimoen Tentang Amplop Bisyaroh Pagi itu saya ngobrol santai dengan Mbah Ummi--panggilan akrab Mbah Nun, ibunda Kiai Ajib, Genuk--yang walaupun sudah sepuh, tapi masih sangat energik. Beliau banyak bercerita tentang keteladanan para kiai Jawa nan bijak. Di antara yang beliau ceritakan adalah tentang Kiai Maemoen Zubair, Sarang. Kiai Haris Shodaqoh--Mbah Ummi mengawali berkisah-- bercerita kepadaku kalau dulu setiap akan menambah bangunan baru untuk pondok, beliau selalu sowan ke Mbah Moen, Sarang, untuk sekedar minta pangestu dan berkah doa. Namun setiap hendak pamit pulang dan akan ngaturke bisyarah, ternyata Mbah Moen lebih dahulu memberikan sebuah amplop tebal kepada Kiai Haris sambil berkata: "Yoh, tak dongakke. Iki kanggo pondoke sampean." Kejadian serupa ternyata tidak hanya sekali dua kali, bahkan berkali-kali. Dan hampir setiap kali sowan ke Mbah Moen, Kiai Haris akan mendapat amplop dari beliau. Saking seringnya, sampai Kiai Haris sendiri merasa tid

HIDUP DI ZAMAN FITNAH, OJO KAGETAN OJO GUMUNAN

  HIDUP DI ZAMAN FITNAH, OJO KAGETAN OJO GUMUNAN Jauh-jauh hari sebelum beliau menjadi Rais Aam PBNU, KH. Miftahul Akhyar sudah memperingatkan kita tentang Fitnah Akhir Zaman dan rumus menghadapinya. Beliau menceritakan kisah waktu beliau ngaji kepada Hadlratusy Syaikh Masduqi Allasimy Qaddasallah Sirrah wa Nawwara Dlariihah : "Brakk!! Tiba-tiba Beliau Hadlratusy Syaikh menggebrak meja !! Saya yang duduk paling depan dan santri yang mengaji kaget gelagapan. Lalu Beliau dawuh :  " Ojo Kagetan, Ojo Gumunan" (jangan mudah Kaget, jangan mudah Kagum..) Orang Kagetan itu Imannya Lemah, pasti mudah dipengaruhi, bahkan untuk masalahnya sendiri nggak bisa cari solusi, tapi grudak gruduk bergantung orang lain. Mengapa Wong Islam yang 90 % bisa dipengaruhi, dikuasai oleh berapa gelintir orang lain. Apa yang dikhawatirkan Rasulullah SAW ;  Yakni Umat yang mengekor apa yang sedang Trend saja. Dawuh Hadlratusy Syaikh : Anuto Hukum Ojo anut Usum, ﻻ ﺗﻜﻮﻧﻮﺍ ﺇﻣﻌﺔ ؛ ﺗﻘﻮﻟﻮﻥ : ﺇﻥ ﺃﺣﺴﻦ ﺍﻟﻨﺎﺱ

10 Pesan Cinta Mbah Moen kepada Kita.

Gambar
  10 Pesan Cinta Mbah Moen kepada Kita.  1. Jangan pernah bilang Allah tidak mengabulkan doa-doamu, tapi bersyukurlah bahwa Allah tidak langsung menghukummu ketika kamu berbuat dosa. 2. Jangan mudah berburuk sangka agar tidak gelap hati dan tidak sengsara. 3. Banyak orang sakit, matanya sakit, tangannya sakit dan lainnya. Namun orang yang paling sakit ialah yang tidak mencintai dan merindukan Rasulullah SAW. 4. Termasuk orang yang bagus yaitu orang yang tidak bisa mengaji, tetapi suka berkumpul dengan orang yang bisa mengaji 5. Orang yang baik itu tidak menyepelekan dosa meskipun kecil, dan tidak sombong ketika punya amal meskipun banyak. 6. Jangan mikir kelak jadi apa, yang penting belajar giat. 7. Janganlah sedih atas suatu musibah, kamu tidak mengetahui apa yang akan Allah berikan kepadamu sebagai gantinya. 8. Jika kau tak bisa berbuat baik sama sekali. Maka tahanlah tangan dan lisanmu dari menyakiti. Setidaknya itu menjadi sedekah untuk dirimu. 9. Jika kemarin kamu berbuat kesalaha