Do'a Mbah Zubair yang Maqbul

 

Do'a Mbah Zubair yang Maqbul


Kegiatan rutinitas Mbah Zubair Allah yarham adalah ngaji dihadapan para santri, beliau tak kenal lelah apalagi bosan dalam mentarbiyyah para santrinya, sehingga waktunya penuh dengan kajian_kajian ilmu bahkan terkadang urusan rumah tanggapun hampir terlupakan karena sangat mencintai ilmu dan para tholibul Ilmi.


Suatu hari Mbah nyai pernah menyampaikan tentang acara dalem yang akan terselenggara kepada salah satu hodim dalem beliau " kang mbah Yai iku pripun, acarne ape kelaksanan ko iseh ngaji terus".

 

Mungkin maksud Mbah nyai mengatakan kepada kang santri hodim adalah bentuk kecemasan karena dalem akan ada acara tapi mbah yai Zubair masih sibuk dan nyaman dengan ngajinya sehingga kwatir kalau waktu acara tidak ada persiapan.


Seperti biasanya kang dalem kebetulan tugasnya sebagai tukang pijet Mbah ber (Panggilan) disela_sela mijitnya ia menyampaikan apa yang telah dikatakan Mbah Nyai kepadanya. 


"Mbah... Mbah Nyai wau cerios kaleh Kulo mungale jenengan ko taseh sibuk Ngaji padahal sekedap maleh dalem Ajeng enten acara Ageng"


Mbah Zubair " ngono tah kang. Yo Nok ngono mengko bengi pean Melu aku Yo"


Kang dalem : enggeh Mbah


Singkat cerita 


Malamnya kang santri diajak ziarah Mbah ber disalah satu maqbaroh yang ada di Sarang. ketika sampai dimaqbaroh Mbah ber Dawuhan "kang Aku tak Donga sampean seng Ngamini yo" geh timbal kang santri. Setelah selesai berdoa dan ziarah beliaupun pulang kedalem.


Esok harinya.

Mbah ber pun melaksanakan rutinitas sehari_harinya ngaji dan ngulang santri. namun ada kejadian aneh yang tak biasa yang disaksikan kang dalem.


Beberapa warga sarang berbondong-bondong kedalem Mbah ber mereka sowan rame_rame tanpa tangan kosong ada yang membawa hasil taninya pari, beras, kelapa dan tangkapan lautnya bahkan ada yang membawa ternaknya sapi dll. 

Namun ada hal yang aneh dan menarik mereka ketika sowan sambil nitip pesen ke Mbah ber " Mbah Kulo ttip sholate Kulo". semua yang dibawa oleh tamu Mbah ber ternyata lebih dari cukup untuk kegiatan acara yang ada di dalem.


 Kejadian tersebut disaksikan oleh kang dalem dan iapun meyakini dan menyimpulkan bahwa itu adalah wujud dari doa Mbah Ber seorang yang menyibukkan dirinya dengan ilmu namun dekat dengan RabbNya.


Cerita dr guru kami Mbah yai Maulani

Tukang pijatnya Mbah Zubair Dahlan Sarang

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keteladanan Kiai Maimoen Tentang Amplop Bisyaroh

"Ijazah dari KH Maimoen Zubair Agar Memperoleh Rezeki Yang Banyak dan Berkah"

15 MACAM QAUL DALAM FIQIH